Beranda

Menu

Pilih menu navigasi

Berita
Preview Preview Preview

Jakarta Susun Rencana Lingkungan Baru untuk Kota yang Lebih Nyaman dan Tahan Iklim

Selasa, 09 Desember 2025 | 68 views

JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup tengah mematangkan rencana besar untuk menjaga keberlanjutan lingkungan Ibu Kota. Rencana ini disusun dalam dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH), yang akan menjadi panduan pembangunan Jakarta agar lebih nyaman dihuni dan lebih siap menghadapi perubahan iklim.

 

Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan bahwa RPPLH bukan hanya dokumen teknis, melainkan arah utama pembangunan Jakarta ke depan.

 

“Semua isu penting—perubahan iklim, ketahanan lingkungan, sampai kualitas hidup warga—akan dibahas secara menyeluruh dan terintegrasi. Rencana ini harus menjawab tantangan Jakarta hari ini dan masa mendatang,” ujarnya.

 

Mengikuti Aturan Nasional, tetapi Tetap Sesuai Karakter Jakarta

 

Perencana Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Haviz Kurniawan, menjelaskan bahwa penyusunan RPPLH harus mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2025. Aturan ini membantu daerah mengidentifikasi potensi dan persoalan lingkungannya masing-masing.

 

Namun, kata Haviz, daerah tetap diberi ruang luas untuk merumuskan visi, strategi, dan program lingkungan yang sesuai dengan kondisi lokal. Dengan begitu, Jakarta bisa fokus menyiapkan solusi yang relevan dengan tantangan khas perkotaan, seperti banjir, rob, kepadatan penduduk, dan tekanan pembangunan.

 

Iklim Ekstrem Jadi Pertimbangan Serius

 

BMKG menilai perubahan iklim harus menjadi salah satu dasar utama dalam penyusunan RPPLH. Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Agie Wandala Putra, menyebut bahwa cuaca ekstrem kini makin sering terjadi dan membawa dampak langsung bagi warga.

 

Ia mencontohkan fenomena siklon tropis seperti Siklon Senyar, yang dapat meningkatkan risiko banjir pesisir dan rob di kawasan utara Jakarta. Kondisi ini bukan hanya memengaruhi lingkungan, tetapi juga keselamatan dan aktivitas ekonomi warga.

 

Pakar UI: Perbaikan Lingkungan Harus Dimulai dari Hulu

 

Pakar kebijakan lingkungan dari Universitas Indonesia, Prof. Raldi Hendro Koestor, mengingatkan bahwa Jakarta harus bergerak menuju kota yang tangguh atau berketahanan. Menurutnya, perbaikan lingkungan harus dilakukan secara menyeluruh, dari hulu ke hilir.

 

Ia menegaskan bahwa memperbaiki kualitas sungai merupakan fondasi penting sebelum masuk ke penataan kota yang lebih kompleks. Sungai yang sehat akan meningkatkan daya dukung lingkungan Jakarta sebagai satu kesatuan.

 

Kenyamanan Warga Menjadi Fokus Utama

 

Dosen Arsitektur Lanskap IPB, Dr. Bambang Sulistyantara, menambahkan bahwa RPPLH tidak hanya bicara soal lingkungan secara teknis, tetapi juga tentang kenyamanan hidup warga.

 

Kenyamanan itu bisa dicapai melalui penataan ruang yang lebih baik, penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) yang mudah dijangkau, serta perencanaan kota yang berkelanjutan.

 

“Pendekatan seperti ini akan menciptakan aliran sumber daya yang lebih efisien sekaligus mendukung kenyamanan masyarakat dalam jangka panjang,” ujarnya.