Beranda

Menu

Pilih menu navigasi

Berita
Preview Preview Preview

DLH DKI Jakarta Luncurkan eMaggot untuk Bangun Ekosistem Sirkular Pengelolaan Sampah Organik

Jumat, 01 Agustus 2025 | 20 views

JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bersama Koperasi Suka Resik (KSR) resmi meluncurkan eMaggot, sebuah platform digital terpusat yang memfasilitasi transaksi jual beli maggot Black Soldier Fly (BSF). Inisiatif ini bertujuan mendukung pengelolaan sampah organik yang lebih efektif, berbasis teknologi dan pemberdayaan masyarakat, serta berkelanjutan.

 

Platform eMaggot tidak hanya menghadirkan solusi teknologi dalam pengelolaan sampah, tetapi juga mendorong terciptanya sistem ekonomi sirkular yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

 

Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyampaikan bahwa koperasi memiliki peran strategis dalam pengurangan sampah, khususnya sampah organik yang dapat diuraikan oleh maggot.

 

“Koperasi Suka Resik berkembang menjadi penggerak ekonomi sirkular. Lewat jual beli maggot, kita tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga solusi lingkungan yang nyata,” ujar Asep.

 

Asep menjelaskan bahwa melalui sistem eMaggot, distribusi maggot dari para produsen ke Satuan Pelaksana (Satpel) dan Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) kini dapat dilakukan secara lebih efisien, terpusat, dan terdokumentasi secara digital dan nontunai.

 

“Dengan sistem yang transparan dan terdigitalisasi, proses distribusi menjadi lebih akuntabel dan terpantau dengan baik,” tambahnya.

 

Salah satu produsen sekaligus offtaker maggot dalam ekosistem ini, Royan, turut merasakan langsung manfaat kehadiran sistem ini. Sejak memulai budidaya maggot pada 2020, ia sempat mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil budidayanya.

 

“Dulu bingung mau jual ke mana. Sekarang dengan adanya koperasi dan sistem digital ini, penyaluran hasil budidaya jadi jauh lebih mudah,” ujarnya.

 

Royan juga berharap Koperasi Suka Resik dapat berkembang menjadi lebih dari sekadar tempat jual beli. Ia mendorong koperasi untuk menjadi pusat pelatihan, edukasi, dan kolaborasi antar pegiat maggot.

 

“Kalau koperasi ini terus berkembang, saya yakin bisa menjadi fondasi ekosistem pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi lingkungan,” ungkapnya.

 

Fathimah Himmatina, pencipta sekaligus produsen Magobox—perangkat budidaya maggot BSF portabel untuk skala rumah tangga dan komunitas—juga menyambut baik peluncuran eMaggot.

 

“Saya sangat senang akhirnya ada dukungan dari DLH Jakarta dalam membangun ekosistem pasar yang mempertemukan para maggoters dengan offtaker. Dulu kami sulit sekali mencari pasar, bahkan harus mencarinya sampai ke Bogor dan Mojokerto. Alhamdulillah, sekarang pasarnya makin luas,” katanya.

 

Fathimah menambahkan, sejak beberapa tahun terakhir, Magobox telah menjual ribuan perangkat budidaya portabel dan memberikan pendampingan kepada pegiat maggot skala rumahan di Jakarta.

 

“Para maggoters ini secara mandiri menginisiasi pengurangan sampah organik di rumah dan komunitas mereka melalui proses biokonversi,” ujarnya.

 

Melalui peluncuran eMaggot, DLH DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang kolaboratif, inovatif, dan berkelanjutan