Beranda

Menu

Pilih menu navigasi

Berita
Preview Preview

DKI Jakarta Perkuat Komitmen Kurangi Polusi Udara Lewat Inisiatif Sistem Peringatan Dini Kualitas Udara

Kamis, 25 September 2025 | 85 views

JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam menanggulangi polusi udara melalui berbagai langkah strategis yang terukur dan berkelanjutan. Komitmen ini disampaikan dalam acara Jakarta Eco Future Festival (JEFF) 2025 yang digelar di CIBIS Park, Jakarta Selatan, Kamis (25/9).

 

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan bahwa salah satu upaya jangka panjang yang tengah dilakukan Pemerintah Provinsi adalah menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah Ibu Kota.

 

“Kami terus berupaya memenuhi amanat undang-undang yang mengharuskan 30 persen wilayah Jakarta memiliki ruang terbuka hijau. Saat ini baru sekitar 5 persen yang terpenuhi, namun kami berkomitmen terus menambah taman kota sebagai bagian dari solusi jangka panjang pengendalian polusi udara,” ujar Rano dalam sambutannya.

 

Sistem Peringatan Dini

 

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, memperkenalkan inisiatif baru yang menjadi langkah konkret Pemprov dalam menangani pencemaran udara, yakni rencana penerapan sistem peringatan dini kualitas udara.

 

Sistem ini dirancang untuk memberikan akses informasi kualitas udara secara transparan dan real-time, serta memuat prediksi tiga hari ke depan. Selain itu, sistem ini akan memberikan rekomendasi cepat mengenai langkah mitigasi yang dapat diambil masyarakat maupun pemerintah daerah.

 

“Sistem Peringatan Dini Kualitas Udara tidak hanya alat pantau, tapi juga jadi dasar kebijakan yang lebih responsif dan berbasis data. Ini bentuk perlindungan kepada warga terhadap ancaman polusi udara,” jelas Asep.

 

Upaya pengendalian emisi juga dilakukan melalui peningkatan penegakan hukum uji emisi kendaraan di jalan-jalan strategis serta kawasan industri. Selain itu, DLH turut aktif melakukan kampanye edukatif kepada masyarakat untuk mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik, sepeda, dan angkutan umum rendah emisi, dan juga peningkatan penegakan hukum untuk pembakaran sampah.

 

Direktur Clean Air Asia Indonesia, Ririn Radiawati Kusuma, mengatakan sistem peringatan dini tersebut penting untuk daerah yang mempunyai kualitas udara yang tidak baik. “Sistem ini dapat menjadi panduan masyarakat untuk menghadapi kualitas udara yang buruk maupun bagi pemerintah untuk melakukan langkah-langkah jangka pendek untuk mengurangi sumber polusi dengan segera.” Ririn mengungkapkan sistem ini sudah diberlakukan di kota Bangkok, dengan beberapa langkah yang dilakukan oleh pemerintahnya seperti belajar jarak jauh, menggratiskan angkutan umum, dan lain sebagainya. “Ini penting dilakukan pada saat episode kualitas udara buruk terutama di musim kemarau,” imbuh Ririn.

 

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka menengah dan panjang Pemprov DKI Jakarta dalam menjadikan kota ini lebih sehat, berkelanjutan, dan layak huni di masa depan.