Beranda

Menu

Pilih menu navigasi

Berita
Preview Preview Preview Preview

Bank Sampah Naik Kelas, DKI Hadirkan Pusat Daur Ulang di Ciracas

Jumat, 19 Desember 2025 | 5 views

JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT Morego Green Indonesia meresmikan Collection Center Ciracas, pusat pengumpulan dan daur ulang sampah plastik yang diharapkan menjadi penguat ekosistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Fasilitas ini menjadi langkah nyata mendukung program 1 RW 1 Bank Sampah sekaligus mempercepat penerapan ekonomi sirkular di Jakarta.

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyampaikan bahwa pembangunan Collection Center Ciracas sejalan dengan program prioritas Gubernur DKI Jakarta untuk memperkuat pengelolaan sampah dari hulu, khususnya melalui pembiasaan pemilahan sampah sejak dari rumah.

 

“Pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya. Kehadiran pusat daur ulang plastik seperti Collection Center Ciracas menjadi bagian penting dalam rantai ekonomi sirkular, sekaligus sarana membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah,” ujar Asep.

 

Ia menambahkan, fasilitas ini juga menjadi contoh penerapan creative financing, yakni kolaborasi pemerintah dan sektor swasta dalam menghadirkan layanan publik yang modern dan berkelanjutan tanpa sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

 

“Skema kolaboratif ini penting untuk mempercepat transformasi sistem pengelolaan sampah Jakarta, sekaligus membuka ruang partisipasi dunia usaha dalam pembangunan lingkungan,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Komisaris PT Morego Green Indonesia, Astrid Fauzia Zahra, menegaskan bahwa Collection Center Ciracas merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung kebijakan Pemprov DKI Jakarta, khususnya program 1 RW 1 Bank Sampah dan penguatan ekonomi sirkular.

 

“Fasilitas ini kami rancang sebagai pilot project yang melayani lima kecamatan di Jakarta Timur, yakni Cipayung, Ciracas, Kramat Jati, Makasar, dan Pasar Rebo. Kapasitas pengolahannya mencapai sekitar 8–10 ton sampah plastik per hari dengan bank sampah sebagai mitra utama,” jelas Astrid. Ke depan, cakupan layanan ini ditargetkan dapat diperluas hingga menjangkau seluruh wilayah Jakarta.

 

Astrid menambahkan, Collection Center Ciracas dibangun dengan nilai investasi sekitar Rp3,5 miliar dan telah menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Fasilitas ini juga terintegrasi dengan sistem penjemputan dan pembelian sampah plastik dengan harga yang kompetitif, sehingga memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga.

 

Dalam proses pengolahan, sampah plastik yang masuk akan melalui dua tahap pemilahan. Tahap pertama adalah pemilahan awal untuk memisahkan jenis plastik yang masih tercampur. Tahap kedua berupa pemilahan lanjutan berdasarkan warna dan spesifikasi bahan baku industri daur ulang. Selanjutnya, botol plastik diproses dengan mesin pelepas label agar material lebih bersih, sebelum akhirnya dipres untuk efisiensi distribusi ke pabrik pengolahan.

 

Aspek sosial menjadi perhatian utama dalam pengoperasian fasilitas ini, sejalan dengan arahan Gubernur DKI Jakarta. Pemerintah berharap Collection Center Ciracas dapat menjadi role model pengelolaan sampah plastik, tidak hanya di Jakarta tetapi juga di daerah lain.

 

“Role model bukan hanya dari sisi fasilitas, tetapi juga dari sistem kerja, program, dan keterlibatan masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa pengelolaan sampah plastik dapat dilakukan secara profesional, berkelanjutan, dan memberikan manfaat ekonomi,” tutup Astrid.

 

Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Munjirin, turut menyambut baik kehadiran Collection Center Ciracas. Menurutnya, fasilitas ini tidak hanya membantu mengatasi persoalan sampah, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi sirkular sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga setempat.

 

“Pemerintah Kota Jakarta Timur akan terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi agar masyarakat semakin sadar pentingnya memilah sampah sejak dari rumah,” pungkas Munjirin.